Tank ROTEM K2 (Black Panther) : Battle Tank Dari Korea Selatan
Militer Korea Selatan mempunyai empat cabang divisi, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Marinir. Kontingen terbesarnya adalah Angkatan Darat dengan rata-rata sekitar 550.000 wajib militer setiap tahun. Tentaranya dibagi menjadi tiga komando, yaitu 1st army GOC (Ground Operations Command) bertanggung jawab untuk pertahanan ibukota dan DMZ (DeMilitarized Zone) barat, 3rd army GOC bertanggung jawab untuk DMZ timur, dan 2nd army ROC (Rear Operations Command) sebagai cadangan di selatan. Pasukan dalam jumlah yang besar diperlukan karena medan bergunung di sepanjang semenanjung Korea dan 1 juta pasukan AD Korea Utara, yang dua pertiganya berada di DMZ. AB Korea memiliki 4,975 tank termasuk tank tua M47 Patton, M48 Patton, dan MBT baru ROTEM K1 dan ROTEM K1A1 bersama dengan berbagai macam kendaraan lapis baja. 5,508 sistem artileri dengan berbagai tipe - tracked, wheeled atau towed – juga tersedia.
Korea Selatan membutuhkan MBT canggih untuk membantu dalam membendung gelombang manusia dari Korea Utara serta untuk peperangan lain yang mungkin terjadi. Seri MBT K2 baru dikembangkan dari program XK2 yang menjadi MBT K2 "Black Panther". K2 Black Panther adalah MBT Korea Selatan yang akan menggantikan M48A5K Patton dan sebagai komplemen bagi MBT seri K1 yang saat ini dioperasikan oleh Korea Selatan. Produksi massal skala penuh saat ini sedang terus berjalan. K2 Black Panther memiliki teknologi terbaik dan menjadi tank termahal di dunia menurut Guinness World Records, dengan biaya lebih dari US$8.5 juta per unit.
K2 menggunakan mesin Europowerpack MTU 1500 hp buatan Jerman dan memiliki meriam utama smoothbore Rheinmetall 120 mm dengan sistem autoloader yang dapat menembak dengan kecepatan 15 amunisi per menit. Amunisinya dilaporkan dapat menembus lapis baja MBT M1A2 Abrams. Peralatan radar dan sistem deteksi laser bersama dengan lapis baja reaktid membuatnya setara dengan Leclerc dan M1A2. K2 dilengkapi dengan water snorkel (via kit) dan dapat menyeberangi perairan dengan kedalaman 4.2 meter (13.78 kaki). Sistem kedap airnya membutuhkan waktu 30 menit untuk diset-up dan tank dapat menembakkan meriam utamanya segera setelah di darat. K2 dapat berakselerasi dari 0 kmj ke 32 kmj dalam waktu sekitar 7 detik. K2 juga dapat memanjat pada kemiringan 60 derajat dan dapat melewati halangan vertikal setinggi 1.3 meter.
K2 dilengkapi dengan sistem kontrol penembakan garis-pertama yang dapat melacak dan membidik tank lain serta target non-konvensional lain seperti helikopter yang terbang rendah, dengan jarak efektif penembakannya hingga 10 km (6.2 mil). Sistem kontrol penembakan K2 dapat melacak-membidik-menembak pada target berukutan kendaraan secara otomatis tanpa input dari awak. Amunisi 120mm nya adalah KSTAM (Korean Smart Top Attack Munitions). KSTAM adalah proyektil smart fire-and-forget yang memiliki sistem pemandu sendiri dan menggunakan sirip stabilisasi selama terbang. Amunisi ini dapat ditembakkan dari balik perlindungan dan memiliki jarak maksimum 8 km (4,97 mil).
Awaknya sebanyak tiga orang yang terdiri dari komandan, gunner dan driver yang terlindungi dengan sistem proteksi NBC (Nuclear, Biological, Chemical) dan lapis baja khusus. Sistem proteksi pasukan kawan menawarkan kewaspadaan situasional yang terhubung ke sistem navigasi.
Pemerintah Korea Selatan berharap menjadi pemain garis depan dalam bisnis persenjataan militer di seluruh dunia dan K2 adalah taruhan untuk permainan/bisnis tersebut. Saat ini, K2 masih dalam fase pengembangan, tetapi jika selesai, K2 akan menjadi MBT digital Abad ke-21 yang berasin dengan tank lain di dunia. Rencana awal, total produksinya kemungkinan 680 unit. Saat ini 25 tank telah diproduksi sebagai purwarupa. Turki menjadi konsumen potensial untuk tujuan ekspor.
source
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar