Gary McKinnon Sang Hacker Pembobol NASA


Gary McKinnon,ia adalah hacker yang pernah membobol 97 komputer NASA, securitas milik Pentagon dan juga sistem securitas Dephankam pada 2001-2002 silam.
Seorang Pria Kelahiran Inggris berusia 41 tahun yang bekerja sebagai computer system administrator di sebuah perusahaan, ia mempunyai "achievement" atau reputasi yang mencengangkan,yaitu "meng-hack komputer dengan tingkat security paling ketat di dunia."

Alasan Gary (online nickname nya: Solo) hanya satu: ia ingin tahu bahwa memang ada proyek pemerintah USA terhadap UFO yang selama ini ditutup-tutupi, dan menurut pengakuan Gary, ia berhasil melihat satu image atau gambar semacam aircraft pesawat yang pastinya bukan buatan mahluk bumi. Sayangnya ada suatu "kekonyolan" bahwa ia lupa meng-save image tersebut karena dalam sesaat ia lupa fungsi save pada software RemotelyAnywhere yang ia pakai untuk meng-hack.

Untuk online, ia menggunakan dial-up 56Kb, sementara image yang berhasil ia temukan punya resolusi yang tinggi / hires, sehingga waktu aksesnya lumayan lama untuk loading image.

Faktor lain yang membuat ia agak kewalahan ialah koneksinya yang tiba-tiba terputus, mungkin karena terdeteksi pihak yang terkait, sehingga ia tidak bisa online lebih lama lagi (Ia baru sadar kalau belum melakukan setting daerah waktu).


Ia online delapan jam sehari, setiap hari, lebih dari setahun. Gary muda sangat menggemari fiksi ilmiah dan terobsesi dengan ET/UFO. Gary termotivasi dengan sang ayah tirinya yang pernah berkata kepadanya bahwa ayah tirinya pernah melihat sebuah UFO terbang di atas Bonnybridge, dekat Falkirk. Bonnybridge merupakan salah satu ibukota UFO di dunia. Disebut begitu karena penampakan UFO di sana tertinggi dari wilayah manapun di dunia. Gary juga mengaku menyusun daftar orang-orang di bumi yang bukan human beings. Kata Gary, meski mereka ETs, mereka sudah sangat menyerupai manusia. Sayangnya daftar tersebut ada di dalam komputernya yang disita oleh kepolisian Inggris.

Gary terancam dihukum 7 tahun penjara saat itu atas kelakukannya dan denda US$250,000. Ia membuat US Government harus mengeluarkan dana sebesar US$700,000 untuk memperbaiki tingkat security sistemnya. Gary sendiri tidak mau disebut sebagai cyberterrorist atau cracker, ia berjuang mati-matian membela diri bahwa apa yang ia lakukan tidak salah karena menurutnya ia berusaha mendapatkan bukti-bukti mengenai keberadaan UFO yang selama ini ditutup-tutupi banyak pihak, sementara setiap orang seharusnya berhak untuk mengetahuinya. Apalagi, ia hanya masuk ke sistem dan tidak merusaknya. Gary mesti mendekam selama tiga tahun di Inggris sebelum rencana ekstradisi ke AS. Bahkan kabarnya penjara Guantanamo sudah menantinya.

Usaha banding Gary McKinnon untuk diadili di Inggris akhirnya berakhir dengan kegagalan. Hacker pembobol sistem komputer NASA ini pun kini hanya bisa pasrah untuk diseret ke AS dengan konsekuensi akan dijebloskan ke penjara dengan keamanan maksimum. Putusan ini tentu saja mengecewakan tim pembela McKinnon. Bahkan diyakini, ada usaha dari pihak AS untuk menjadikan kliennya sebagai ‘contoh’ bagi para hacker lainnya yang coba-coba menyusup sistem komputer Negeri Paman Sam itu. Jika benar demikian, lanjut pengacara McKinnon, kliennya terancam hukuman maksimum dengan kurungan yang sangat lama, yakni mencapai 60 tahun.

Lelaki asal London ini sebelumnya berharap kasus yang didakwakan kepadanya dapat diselesaikan di pengadilan Inggris. Hanya saja harapan tinggal harapan, dan ia pun kini hanya bisa pasrah dan menunggu kasusnya digulirkan di pengadilan AS. McKinnon terseret ke meja hijau setelah pada 2001 dan 2002 dituduh telah membobol sistem komputer Pentagon dan NASA. Dan McKinnon tetap kokoh mengaku bahwa ia melakukan hal itu bukan untuk merusak atau mengobrak-abrik sistem komputer pemerintah AS. Menurut Vnunet, 3 Agustus 2009, alasan yang dikemukan pria 47 tahun ini adalah memang untuk mencari informasi-informasi rahasia tentang keberadaan extraterrestrial (ET) alias UFO.

Ibu sang hacker yang bernama Janis Sharp, seperti dikutip The Guardian, Jumat (27/111/2009) mengatakan Pemerintah Amerika lebih suka menghukum orang-orang lemah yang melakukan hal yang jelas-jelas tidak menimbulkan bahaya apapun. Padahal, masih ada pelaku kejahatan yang lebih berbahaya, seperti teroris. Pihak keluarga McKinnon pun berupaya keras untuk tidak menyerahkan Gary ke pihak Amerika, karena Gary mengancam akan bunuh diri. Gary dikabarkan memiliki sindrom Asperger (salah satu gejala autisme, sulit berkomunikasi dengan lingkungan).

Gary and Mother


0 comments:

Posting Komentar

 

Nine Lounge Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger