Kaset Tape |
Siapa sih yang tidak mengenal benda bernama kaset tape atau kaset pita..??
barang ini sangat fenomenal dalam penyebaran sebuah karya musik dari tahun ke tahun.
hanya sayang saat ini mulai tergerus perkembangan zaman dengan di ciptakanya kepingan CD maupun Disk Drive lainya.
untuk itu, alangkah baiknya kita mengenal perkembangan dan sejarah Kaset Tape ini untuk lebih jauh.
SEJARAH
Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu.
Berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang berarti "kotak kecil".
Kaset berupa pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara.
Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik.
Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil.
Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang.
Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnet.
Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam.
Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain.
Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya.
Contohnya, side A dan side B.
Sejarah dan Asal Usulnya
Kaset pertama kali diperkenalkan oleh Phillips pada tahun 1963 di Eropa dan tahun 1964 di Amerika Serikat, dengan nama Compact Cassette.
Kemudian kaset semakin populer di industri musik selama tahun 1970-an dan perlahan-lahan menggeser piringan hitam.
Produksi besar kaset diawali pada tahun 1964 di Hanover, Jerman.
Pada awalnya, kualitas suara pada kaset ini tidak terlalu bagus untuk musik.
Bahkan beberapa model awal tidak memiliki rancangan mesin yang baik.
Pada tahun 1971, The Advant Corporation memperkenalkan model terbarunya, Model 201, yang menggabungkan Dolby tipe B pengurang gangguan (noise) dengan pita kromium dioksida.
Oleh karena itulah kaset mulai dapat digunakan dalam industri musik secara serius, dan dimulailah era kaset berketepatan tinggi.
Selama tahun 1980-an, popularitas kaset tumbuh semakin pesat karena hadirnya rekorder poket portabel pemutarnya seperti Sony’s Walkman.
Seperti radio yang menyediakan musik pada 1960-an, pemutar CD portable pada 1990-an, dan MP3 player pada 2000-an,
kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada 1980-an dan 1990-an,
bahkan di era sekarang (setelah 2000-an), kaset masih menjadi salah satu alternatif media musik.
Lepas dari segi tekniknya, keberadaan kaset juga berdampak pada perubahan sosial.
Keawetan kaset serta kemudahannya untuk dikopi berperan di balik berkembangnya musik punk dan rock.
Kaset seakan-akan menjadi pijakan bagi generasi muda di kebudayaan barat.
Untuk alasan yang sama pula kaset berkembang pesat di negara-negara berkembang.
Pada tahun 1970-an, kaset dianggap membawa pengaruh buruk sekularisme di kalangan masyarakat religius India.
Teknologi kaset menciptakan pasar yang membludak bagi musik pop di India, menimbulkan kritik dari kaum konservatif dan di waktu yang sama menciptakan pasar besar yang melegitimasi perusahaan-perusahaan rekaman dan pembajakan kaset.
Berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang berarti "kotak kecil".
Kaset berupa pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara.
Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik.
Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil.
Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang.
Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnet.
Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam.
Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain.
Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya.
Contohnya, side A dan side B.
Sejarah dan Asal Usulnya
Kaset pertama kali diperkenalkan oleh Phillips pada tahun 1963 di Eropa dan tahun 1964 di Amerika Serikat, dengan nama Compact Cassette.
Kemudian kaset semakin populer di industri musik selama tahun 1970-an dan perlahan-lahan menggeser piringan hitam.
Produksi besar kaset diawali pada tahun 1964 di Hanover, Jerman.
Pada awalnya, kualitas suara pada kaset ini tidak terlalu bagus untuk musik.
Bahkan beberapa model awal tidak memiliki rancangan mesin yang baik.
Pada tahun 1971, The Advant Corporation memperkenalkan model terbarunya, Model 201, yang menggabungkan Dolby tipe B pengurang gangguan (noise) dengan pita kromium dioksida.
Oleh karena itulah kaset mulai dapat digunakan dalam industri musik secara serius, dan dimulailah era kaset berketepatan tinggi.
Selama tahun 1980-an, popularitas kaset tumbuh semakin pesat karena hadirnya rekorder poket portabel pemutarnya seperti Sony’s Walkman.
Seperti radio yang menyediakan musik pada 1960-an, pemutar CD portable pada 1990-an, dan MP3 player pada 2000-an,
kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada 1980-an dan 1990-an,
bahkan di era sekarang (setelah 2000-an), kaset masih menjadi salah satu alternatif media musik.
Lepas dari segi tekniknya, keberadaan kaset juga berdampak pada perubahan sosial.
Keawetan kaset serta kemudahannya untuk dikopi berperan di balik berkembangnya musik punk dan rock.
Kaset seakan-akan menjadi pijakan bagi generasi muda di kebudayaan barat.
Untuk alasan yang sama pula kaset berkembang pesat di negara-negara berkembang.
Pada tahun 1970-an, kaset dianggap membawa pengaruh buruk sekularisme di kalangan masyarakat religius India.
Teknologi kaset menciptakan pasar yang membludak bagi musik pop di India, menimbulkan kritik dari kaum konservatif dan di waktu yang sama menciptakan pasar besar yang melegitimasi perusahaan-perusahaan rekaman dan pembajakan kaset.
TYPE KASET
kaset tape |
Goresan-goresan yang terdapat pada permukaan kaset menjadi indikasi tipe kaset.
Kaset yang paling tinggi, hanya memiliki goresan lindungan tulisan merupakan kaset tipe I.
Berikutnya, dengan goresan tambahan untuk goresan lindungan tulisan merupakan tipe II.
Sedangkan dua tipe kaset berikutnya merupakan perpaduan antara kaset tipe II dengan sepasang tambahan di tengah-tengah kaset merupakan tipe IV.
Kaset yang paling tinggi, hanya memiliki goresan lindungan tulisan merupakan kaset tipe I.
Berikutnya, dengan goresan tambahan untuk goresan lindungan tulisan merupakan tipe II.
Sedangkan dua tipe kaset berikutnya merupakan perpaduan antara kaset tipe II dengan sepasang tambahan di tengah-tengah kaset merupakan tipe IV.
MATERI
Materi magnet original pada kaset adalah gamma ferik oksida (Fe2O3).
Pada 1970, Perusahaan 3M telah mengembangkan kobalt yang dikombinasikan dengan lapisan ganda untuk meningkatkan level output pita kaset secara keseluruhan.
Produk ini dipasarkan dengan label “High Energy” di bawah brand Scotch.
Di saat yang sama, BASF memperkenalkan kromium dioksida (CrO2) yang pelapisannya menggunakan magnetit (Fe3O4).
Pada tahun 1974, TDK memperkenalkan [[avylin]] yang terbukti sangat sukses.
Pada tahun 1979, akhirnya 3M memperkenalkan partikel metal murni yang dinamakan metafine.
Sedangkan kaset-kaset yang sekarang umum dijual terdiri dari ferik oksida dan kobalt yang dicampur dan diproses, karena sangat jarang ada kaset yang dijual yang menggunakan CrO2 murni sebagai lapisannya.
0 comments:
Posting Komentar