Jerman Nazi atau Reich Ketiga merujuk pada masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler memimpin negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Dalam periode ini Jerman tumbuh dari negara yang kalah Perang Dunia I hingga menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan juga berlaku politik rasis yang meninggikan bangsa Arya dan merendahkan ras-ras lain.
Dimasa ini jugalah akhirnya pecah perang dunia ke-2 yg merupakan perang terbesar hingga saat ini. Dimasa perang dunia ke-2, banyak bermunculan prajurit-prajurit Jerman Nazi yang bertempur dengan seperior dan selalu mendedikasikan hidupnya hanya untuk Jerman Nazi walaupun nyawa sebagai taruhannya.
Dimasa ini jugalah akhirnya pecah perang dunia ke-2 yg merupakan perang terbesar hingga saat ini. Dimasa perang dunia ke-2, banyak bermunculan prajurit-prajurit Jerman Nazi yang bertempur dengan seperior dan selalu mendedikasikan hidupnya hanya untuk Jerman Nazi walaupun nyawa sebagai taruhannya.
inilah daftar prajurit tersebut :
Oberfeldwebel Kurt Knispel (1921-1945)
Oberfeldwebel Kurt Knispel |
Oberfeldwebel Kurt Knispel adalah pemegang rekor tertinggi jagoan tank dalam Perang Dunia II dengan 168 kills yang telah terkonfirmasi, sedangkan bila digabungkan dengan catatan kill-nya yang tidak terkonfirmasi, maka rekornya akan melonjak menjadi 195!. Dia adalah benar-benar seorang panzertruppen (awak panzer) sejati, yang memulai karir dari loader, gunner, sampai komandan panzer. Anehnya, meskipun memegang rekor sedahsyat itu, penghargaan tertinggi yang diterima Knispel 'hanyalah' Deutsches Kreuz in Gold (bandingkan dengan Michael Wittman yang menerima Schwerter). Kemungkinan besar ini disebabkan oleh sifatnya yang anti-Nazi sehingga menghambat karirnya.
Fregattenkapitän Otto Kretschmer (1912-1998)
Fregattenkapitän Otto Kretschmer |
Fregattenkapitän Otto Kretschmer dengan panggilannya "Silent Otto". Dari September 1939 sampai penangkapannya di bulan Maret 1941, Kretschmer telah menenggelamkan 47 buah kapal musuh dengan total tonase 274.333 ton. Tapi prestasinya ini masih belum menyamai jago-dari-segala-jago, Lothar von Arnauld de la Perière, komandan u-boat Jerman zaman Perang Dunia I yang berhasil menenggelamkan 194 kapal dengan total tonase 453.716 ton.
Hauptmann Günther Viezenz (1921-1999)
Hauptmann Günther Viezenz |
Hauptmann Günther Viezenz telah menghancurkan 21 buah tank musuh dengan tangannya sendiri. Di antara peledak yang telah digunakannya di antaranya adalah panzerfaust, T-mines, hollow charge, granat dan lain-lain. Untuk prestasinya yang luar biasa ini, dia tercatat sebagai penerima terbanyak Tank Destruction Badge, 4 buah Gold dan 1 Silver. Asyiknya, Viezenz adalah orang yang benar-benar rendah hati, dan setelah perang usai dia bahkan tak pernah bercerita ke siapapun atas prestasinya yang luar biasa tersebut.
Major Erich "Bubi" Hartmann (1922-1993)
Major Erich "Bubi" Hartmann |
Ketika Perang Dunia II usai, pilot tempur ini baru berusia 23 tahun. Tapi di usianya yang semuda ini, dia telah berpangkat Major dan tercatat dalam buku sejarah sebagai pilot dengan rekor kemenangan tertinggi. Tak kurang dari 352 pesawat musuh rontok di tangannya, dan itu hanya dilakukannya dalam 3 tahun saja. Julukan yang diberikan kepadanya seabrek : "Bubi" (karena berwajah bayi), "Karaya One" (julukan para pilot Rusia berdasarkan gambar yang ada di pesawatnya), dan "Ksatria Pirang dari Jerman". Ketika ditanya prestasi apa yang paling membanggakannya, ternyata bukanlah skor kemenangannya, melainkan bahwa Hartman tidak pernah kehilangan seorang wingman pun dalam 825 kali pertempuran udara yang telah dilakoninya.
Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982)
Oberst Hans-Ulrich Rudel |
Inilah manusia yang dianggap jago semua jago Jerman, manusia paling pemberani yang dipunyai Hitler, dimana seakan efek perang tak pernah tampak dari wajahnya yang selalu tersenyum. Penghargaan tertinggi yang bisa diberikan Jerman pada putra terbaiknya, Goldenem Eichenlaub, menjadi miliknya seorang dan tidak selainnya. Sebagai seorang pilot Stuka, catatan kemenangan Rudel akan membuat siapapun ternganga. Inilah rincian dari 2.000 mesin-mesin perang musuh yang telah Rudel hancurkan dalam 2.530 misi tempur yang telah dijalaninya : 519 tank, 150 senjata artileri, 800 kendaraan, 70 perahu pendarat, 4 kereta api lapis baja, 1 kapal penghancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal perang, beberapa jembatan dan 9 buah pesawat terbang.
Major Heinz-Wolfgang Schnaufer (1922-1950)
Major Heinz-Wolfgang Schnaufer |
Posisi runner-up jatuh pada tokoh kita yang satu ini. Major Heinz-Wolfgang Schnaufer telah berhasil menghancurkan 121 pesawat musuh hanya dalam 164 misi tempur, dan kesemuanya dilakukan pada malam hari. Sebagai seorang pilot Nachtjagd (tempur malam), Schnaufer bertugas untuk membela tanah airnya dari gempuran bomber-bomber Sekutu yang biasanya datang pada waktu malam hari. Karena prestasinya inilah dia mendapat julukan "Hantu Malam Dari St. Trond". Sayangnya, pilot jempolan ini mati muda dalam kecelakaan mobil ketika sedang mengunjungi kebun anggurnya di Bordeaux, hanya 5 tahun setelah Perang Dunia II usai.
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942)
Hans-Joachim Marseille |
Dan posisi paling atas jatuh kepada siapa lagi kalau bukan tokoh kita yang satu ini. Hauptmann Hans-Joachim Marseille bisa dikatakan adalah pilot paling menakjubkan dan bertalenta yang pernah ada. Meskipun pesawat musuh yang dihancurkannya "hanya" 158 buah (jauh sekali jika dibandingkan dengan sang pemegang rekor Erich Hartmann dengan 352 kemenangan), tapi semuanya dibukukan di Front Barat. Apa bedanya? Sangat! Para pilot Sekutu biasanya dilatih lebih baik dan mendapat jam terbang lebih banyak dibandingkan dengan kompatriotnya di Uni Soviet, dan karena itulah lebih susah menembak jatuh pesawat Sekutu daripada pesawat Rusia. Yang lebih membuat tercengang lagi, begitu jagonya Marseille sehingga sudah menjadi kebiasaan apabila skuadronnya bertemu dengan skuadron musuh (berapapun banyaknya), maka yang maju sendirian adalah Marseille sementara kawan-kawannya hanya menyaksikan.
source:http://assant-magazine.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar