Akademi sepakbola Barcelona atau banyak orang menyebutnya La Masia telah berdiri sejak tanggal 20 Oktober 1979, berawal dari ide Johan Cruyff yang ingin membuat salinan Akademi Ajax di Barcelona demi menciptakan sebuah Tim yang dapat bermain bermain dengan gaya total football ala Johan Cruyff, sebuah filsafat permainan yang sering dikaitkan sebagai komponen kunci dalam keberhasilan Barcelona meraih juara dan kemudian menjadi tempat serta daya tarik internasional sebagai gudangnya pesepakbola berbakat dari seluruh dunia serta pusat gravitasi dari permainan sepakbola modern yang menghibur. Akademi muda Barcelona ini menampung lebih dari 300 pemain muda, dan telah dipuji sejak tahun 2002 sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dan menjadi faktor penting sukses Barcelona FC di Eropa serta timnas Spanyol di Piala Dunia serta Piala Eropa yang lalu.
cruyff |
“Ini adalah investasi termurah jangka panjang karena sebuah klub harus melanjutkan dan mengembangkan klubnya.” Kata Carles Folguera, yang telah menjabat sebagai Direktur Akademi Barcelona sejak tahun 2002.
Di sana mereka belajar bagaimana membuat Barcelona jadi sumber kebanggaan bagi Catalans, La Masia hadir bagi mereka yang bangga dan cinta kepada klub seperti Barcelona dimana tim tersebut merupakan klub legenda dunia dan kebanggaan baik bagi bangsa Spanyol maupun Catalan.
Membantu anak-anak beradaptasi dan mengembangkan bakatnya merupakan tujuan utama didirikannya La Masia. Ketika Messi datang dalam usia 13 tahun pada tahun 2000, dia mengalami masalah dengan hormon tulang yang berarti bahwa ia memiliki ukuran tinggi badan yang tidak normal bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Akademi mendatangkan Para ahli untuk segera menindak lanjuti dan sekaligus mengawasi perkembangan Messi selama di La Masia. Pada akhirnya anak muda ini terus berkembang menjadi pemain hebat dan akan terus membuat sejarah bersama Barcelona.
Young Messi |
“Sebagai seorang anak, yang mereka ajarkan adalah bahwa Anda tidak hanya bermain untuk menang tetapi untuk bertumbuh dalam kemampuan sebagai pemain,” kata Messi, yang berbagi kamar dengan seorang pemain basket. Itu karena Barca lebih dari sekedar sebuah klub sepakbola dan La Masia merupakan rumah bagi pemain hoki, bola tangan dan tim basket juga.
“Apa yang membuat La Masia berbeda adalah bahwa di sini belajar dilakukan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu,” kata Folguera yang pernah menjadi mantan kiper Barca, yang kini telah berumur 41 kepada Reuters.
La Masia kini telah berhasil menghasilkan para pemain sepabola genius. Sepakbola jenius dengan ijazah permainan tiki taka, sebuah kata dari Spanyol yang berarti gaya yang menarik dari sepak bola, dengan menggunakan umpan pendek satu dua sambil melewati hadangan musuh. Sebanyak 16 pemain binaan asli mereka mampu tampil sebanyak 60,2 persen dari total menit yang dilalui Barcelona pada musim ini.
Mantan Pelatih tersukses Barcelona yaitu Pep Guardiola berkata "Anak-anak bergabung ke La Masia sejak berusia 13 tahun. La Masia sangat penting bagi Barcelona,Mereka mempunyai banyak anak didik dan memberikan pelajaran bermain sepakbola yang mendasar.Mengajari bermain sepakbola, menghormati rekan setim dan lawan. Bukan hanya sekolah sepakbola, namun juga sekolah untuk belajar hidup.Anda bermain karena menyukai dan menikmati itu"
La Masia Junior with Messi,Pique and Cesc Fabregas |
source
0 comments:
Posting Komentar