DILDO : Alat Bantu Sex Para Wanita



Dildo (atau dildoe) adalah alat permainan seks, biasanya berbentuk seperti penis, untuk interaksi jasmani dalam masturbasi atau hubungan seksual.
Tidak semua benda yang berbentuk seperti phallus adalah dildo. Obyek-obyek seperti ini juga disembah (lihat lingam) dan digunakan sebagai objets d'art, namun definisi kamus untuk 'dildo' memiliki konteks jasmani/fisik.
Tidak ada kesepakatan mengenai definisi dildo yang tepat. Ada kesepakatan umum bahwa sebuah alat yang tidak bergetar, menyerupai penis dalam bentuk, ukuran, dan penampilan umum, adalah dildo. Beberapa orang juga memasukkan vibrator dalam definisi ini. Yang lain mengatakan bahwa alat bantu prostetis penis tidak termasuk di dalamnya. Beberapa alat dengan bentuk penis dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina walaupun bentuknya tidak menyerupai penis. Beberapa orang juga memasukkan alat-alat untuk penetrasi anal ke dalam definisi ini.

SEJARAH
Dildo telah digunakan oleh manusia sejak lama. Pastinya berapa lama tidak diketahui, tapi ada bukti bahwa ia telah digunakan setidaknya selama 2000 tahun. Beberapa orang mengatakan bahwa batang-batang phallus yang ditemukan di Gorge d'Enfer mungkin digunakan sebagai dildo pada zaman Paleolithik, walaupun mereka lebih sering ditafsirkan sebagai pelurus tombak. Sebuah phallus yang terbuat dari batu giok, yang mungkin digunakan sebagai dildo, dan diperkirakan oleh banyak kurator berumur 4000 tahun, pada saat ini dipajang di Museum Kultur Seks Tiongkok Kuno di dekat Shanghai. Dildo juga disebut, secara gambaran, dalam Alkitab (lihat Yehezkiel 16:17).

Old Stone Dildo


Dildo-dildo dari batu telah ditemukan dalam berbagai penggalian arkeologis. Dildo dalam berbagai bentuk rupanya telah ada dalam berbagai masyarakat sepanjang sejarah.
Kata "dildo" kemungkinan adalah korupsi dari kata bahasa Italia "diletto".
Kata ini juga mungkin diturunkan dari "Dil Doul", yang artinya penis yang tegak. Frase ini digunakan dalam sebuah lagu lama yang berjudul "The Maids Complaint for want of a Dil Doul". Lagu ini ditemukan bersama lagu-lagu lain dalam perpustakaan Samuel Pepys.


BAHAN
Dildo-dildo purbakala dibuat dari batu, kayu, kulit, lilin, atau tanah liat. Dari bahan-bahan ini, dildo dari kulit dengan pengisi yang keras dari kapas masih populer sampai saat ini. Dildo dari karet, biasanya ditambahi pegas dari baja untuk membuatnya kaku, mulai diproduksi pada tahun 1940-an. Jenis ini kurang memuaskan karena ada kemungkinan cedera dari pegas baja bila karetnya pecah.

Kemudian dildo dari PVC dengan pengisi PVC lembut menjadi terkenal. Sebagian besar dildo murah yang dijual saat ini menggunakan bahan ini.

Dildo dari baja dengan lapisan krom juga telah dibuat, dan memiliki beberapa penggemar, terutama mereka yang mempraktekkan BDSM. Jenis ini kurang nyaman karena tidak lentur.

rubber dildo


Pada tahun 1990-an, dildo karet silikon menjadi populer, kecenderungan yang semakin meningkat dengan turunnya harga. Jenis ini lebih mudah untuk dibersihkan dan tidak memiliki bau plastik seperti PVC. Pada saat pertama diperkenalkan, mereka masih mahal; namun pada saat ini cukup terjangkau, dan menjadikannya pilihan untuk pengguna pertama kali. Silikon menyerap panas tubuh cukup baik, dan juga penghantar yang baik untuk getaran, sehingga pengguna dapat memegang vibrator pada ujung yang lain.

Yang lebih baru, dildo yang terbuat dari Pyrex juga muncul di pasaran. Mereka masih mahal, dan tidak fleksibel, tapi memiliki penggemar, terutama karena mereka dapat dipanaskan ke suhu tubuh dalam air hangat, dan disterilkan dengan air mendidih.

PENGGUNAAN DAN ASPEK KEAMANAN
Penetrasi vagina adalah penggunaan yang jelas. Dildo juga memiliki aspek fetish, dan banyak pasangan menggunakannya dengan cara lain, misalnya menggelidingkannya di atas kulit dalam foreplay. Apabila ukurannya sesuai, dildo juga dapat digunakan untuk menyumpal mulut, penetrasi oral dan penetrasi anal.

Dildo digunakan oleh orang dari berbagai jenis kelamin dan orientasi seksual, ras, status pernikahan, umur, ukuran tubuh, paham politis, sendiri dan bersama-sama.
Beberapa dildo yang besar dimaksudkan untuk merangsang daya penglihatan saja dan tidak boleh digunakan untuk penetrasi.

Dildo dapat menyebarkan penyakit antara pengguna seperti halnya kontak seksual lain, dan tidak boleh digunakan bersama-sama dengan pengguna lain yang memiliki risiko ini. Hal ini terutama berlaku untuk dildo dari material berpori-pori, seperti bahan-bahan sintetis lembut. Di lain pihak, dildo dari baja tahan karat atau Pyrex lebih mudah dibersihkan, tidak berpori-pori, dan dapat disterilisasi dengan mudah, baik dengan bahan kimia atau dengan air mendidih. Dildo silikon dapat juga disterilisasi dengan air mendidih. Hal ini tidak berarti bahwa dildo yang tidak terlindung boleh digunakan oleh beberapa orang bersama-sama tanpa disterilisasi. Pemecahan yang mudah adalah menggunakan kondom baru pada dildo.

Dildo tanpa bagian bawah yang besar atau mekanisme lain untuk mengatur kedalaman penetrasi tidak boleh digunakan untuk penetrasi anal, karena sulit untuk dikeluarkan tanpa bantuan tenaga medis.


VARIASI DILDO
Dildo dengan ujung ganda telah diproduksi dalam berbagai bentuk.

Dildo juga dapat dimasukkan ke anus dan dinamai butt-plug. Ada juga dildo ganda dengan ukuran ujung berbeda, yang kedua ujungnya menuju ke arah yang sama, digunakan oleh wanita untuk penetrasi baik vaginal maupun anal.

Ada juga dildo yang dirancang untuk dipakai seperti ikat pinggang, kadang disebut strap-on dildo, atau dipakai di dalam, kadang dengan alat getar di luar.

Strap-on dildo juga dapat memiliki dua ujung, sehingga wanita dapat mengalami penetrasi vaginal sambil memasukkan dildo ke partnernya. Jenis ini juga digunakan dalam hubungan homoseksual, dan dalam hubungan heteroseksual dengan penetrasi anal laki-laki, dalam sejenis permainan tukar peran. Dalam hal ini dikenal sebagai pegging.

Terdapat juga dildo yang dirancang untuk dipasang di muka. Juga terdapat dildo yang dapat mengembang.





1 comments:

herizal alwi mengatakan...

Wau....
PERTAMAX :)

Posting Komentar

 

Nine Lounge Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger